mendekap kearah naungan biru,,
membentuk pusaran tanda ktiadaan, kmn mereka ktidak pastian sama halnya esok,,
aq,, dan satu persatu,, trbagi untuk tdk merata,, tapi bkn utk dia,,
dia yg menawan tawa utk snyum keabadian,,
yg prcaya akan datangnya putih diatas merah menyala,,
dmn sudah lama kbiasaan tk ada perubahan,,
dan senyum it tetap saja abadi,,
hutan ini krn hujan,, dan gumpalan awan ini dipunggung angin,, arah adlh kehendaknya,. Mentari membagi,, bumi menyambut,, alam bersorai duniapun biru,, brdinding tetes,, smkn brwarna
betapa indahnya,, hingga senyumq abadi..
Sabtu, 18 Desember 2010
sungai raya
Diposting oleh Septian Widagdo di 02.16
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar